Perbedaan lemak dan minyak – Bagi Kamu yang masih heran mengenai lemak dan minyak, kami bakal mencoba memaparkan apa perbedaan dari keduanya. Pada dasarnya, lemak dan minyak sama-sama mempunyai tekstur yang licin dan seringkali digunakan sebagai materi masakan. Meski ada kesamaan diantara keduanya, minyak dan lemak tentunya berbeda. Sebelum membahas tentang perbedaan diantara keduanya, ada baiknya kita mengetahui persamaan lemak dan minyak yang bisa disimak berikut ini.
Lemak dan minyak merupakan sama-sama mempunyai senyawa ester non-polar, yakni sama-sama tak larut didalam air. Lemak dan minyak mempunyai dan menjadi sumber energi dan mempunyai kontribusi yang cukup untuk pembentukan produk pangan bagi tubuh. Minyak dan lemak juga berguna sebagai konduktor panas ketika sedang menggoreng sesuatu, juga sebagai zat yang bisa melarutkan vitamin yang bail bagi tubuh yang larut dalam lemak yakni vitamin A, D, E, K.
Lemak dan Minyak juga sama-sama tergolong dalam kelompok lipid yang simpel dari gliserol yang mempunyai susunan lemak dan gliserin. Di dalam struktur yang dimiliki minyak dan lemak, molekul-molekul gliserin juga mengikat tiga rantai asam lemak, lalu membentuk senyawa ester dengan sifat non-polar. Struktur molekul minyak dan lemak mempunyai tidak pendek yang tergantung pada jenis asam lemak yang terdapat pada gliserin.
Seperti yang tertera pada judul tentang perbedaan lemak dan minyak, kini kita bakal membahas perbedaan antara lemak dan minyak. Pada dasarnya, perbedaan di antara keduanya terletak pada wujud kedua benda tersebut. Dalam suhu ruang, lemak mempunyai wujud yang padat, sedangkan minyak mempunyai wujud yang cair. Hal ini diakibatkan oleh komposisi penyusun antara lemak dan minyak. Lemak mempunyai asam lemak yang tidak dekat lebih tidak sedikit dibandingkan minyak. Inilah mengapa lemak terkesan lebih padat dan minyak mencondong berbentuk cair walaupun keduanya mempunyai zat-zat kandungan yang sama.
Perbedaan lemak dan minyak lainnya merupakan titik leleh yang dimiliki minyak maupun lemak. Titik leleh merupakan suatu fase perubahan dari benda yang padat menjadi benda yang cair. Titik leleh pada asam lemak yang turut menentukan sifat kristalisasi dari lemak yang disusun. Titik leleh yang dimiliki asam lemak juga bergantung pada tidak pendek rantai karbon benda yang bersangkutan. Selain itu, titik leleh juga dipengaruhi oleh jumlah atom karbon, jumlah ikatan rangkap, juga konfigurasi cis dan trans yang dimiliki baik lemak atau bahkan minyak. Jumlah atom karbon berhubungan dengan taraf ikatan jenuh yang antara lemak jenuh dan lemak yang tak jenuh. Yang jelas, sifat - sifat yang dimiliki lemak dan minyak sangat berbeda karena proporsi asam lemak dan penyusunannya serta struktur kimia yang terdapat pada lemak maupun minyak.
0 komentar:
Posting Komentar