Kamis, 26 Oktober 2017

Perbedaan Pantun dan Syair beserta Contoh dan Penjelasannya

Syair dan pantun merupakan 2 karya sastra yang telah ada sejak lama dalam kebudayaan masyarakat Melayu. Kedua karya sastra ini seringkali digunakan untuk menyampaikan suatu pesan melalui permainan sajak dan rima. Banyak di antara kita yang menganggap bahwa pantun dan syair merupakan dua karya sastra yang sama. Akan tetapi, kalau dirunut secara teliti keduanya ternyata memiliki beberapa perbedaan. Apa saja perbedaan pantun dan syair tersebut? Ketahui jawabannya dengan memahami bahasan yang kami sampaikan berikut ini!

Perbedan Pantun dan Syair

Sebelum membahas tentang apa saja perbedaan antara pantun dan syair, mari terlebih dahulu kita pahami pengertian dari kedua karya sastra ini.

Perbedaan Pantun dan Syair

Pantun berasal dari kata “patuntun”, kata dalam bahasa Minangkabau yang artinya "petuntun". Dalam bahasa daerah lainnya pantun dikenal dengan istilah parikan (Jawa), paparikan (Sunda), dan uppasa (Batak). Pantun merupakan jenis puisi lama yang terdiri atas empat baris (setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata) dengan pola sajak a-b-a-b atau a-a-a-a di setiap akhir suku kata setiap barisnya. Empat baris pantun terbagi atas 2 bagian, 2 baris pertama berfungsi sebagai sampiran, sedangkan 2 baris kedua berguna sebagai penyampai isi.

Sementara syair berasal dari kata “syu’ur”, kata dalam Bahasa Arab yang berarti perasaan. Syair adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris (setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata) dengan pola sajak a-a-a-a di tiap akhir suku kata setiap barisnya. Syair tidak mengenal sampiran, artinya setiap baris dalam syair secara keseluruhan dikenal sebagai isi.

Dari pengertian di atas, kita ketahui bahwa pantun mempunyai beberapa persamaan diantaranya sama-sama terdiri dari empat baris, sama-sama terikat oleh irama sajak, sama-sama tersusun dari 8-10 suku kata, dan sama-sama merupakan contoh puisi lama. Namun selain terlihat persamaannya, kita juga dapat melihat apa saja hal yang membedakan antara pantun dan syair. Perbedaan pantun dan syair tersebut sudah kami sajikan dalam bentuk tabel seperti yang tertera berikut ini.
PerbedaanPantunSyair
BagianSampiran dan isiTidak mengenal sampiran
Sajak atau IramaBersajak a-a-a-a atau a-b-a-bBersajak a-a-a-a
Perbedaan pantun dan syair yang pertama terletak pada isinya. Meski sama-sama terdiri dari 4 baris, bakal tetapi bagian-bagian pantun dan isi syair ternyata berbeda. Pantun terdiri dari bagian sampiran dan isi, sementara syair secara keseluruhan tidak mengenal sampiran. Coba perhatikan contoh pantun dan syair di bawah ini!
Contoh PantunContoh Syair
Naik sepeda di jalan landai
Ke pasar malam membawa damar
Jikalau engkau hendaklah pandai
Rajin-rajinlah engkau belajar
Bila nanti aku pergi
Bagaimana  dengan urusan hati?
Bukankah rindu tak pernah berperi?
Oh tuhan, sanggupkah dia menanti?
Pada contoh pantun, kita melihat bahwa 2 baris pertama adalah sampiran atau bagian yang tidak bermakna tapi dibutuhkan untuk menyesuaikan sajak, sementara 2 baris terakhir merupakan murni berupa isi yang mempunyai makna atau maksud yang mau disampaikan oleh si pembuat pantun. Sedangkan pada contoh syair, kita melihat bahwa keempat baris tersebut memiliki kesatuan makna, dimana antar baris demi barisnya memiliki kaitan yang tidak terpisahkan.

Pada contoh di atas, kita juga melihat bahwa perbedaan pantun dan syair terletak pada sajak atau rimanya. Pada contoh pantun, kita menemukan setiap suku kata terakhirnya mempunyai sajak a-b-a-b, kendati pun ada juga pantun yang mempunyai sajak a-a-a-a. Sementara syair mempunyai hanya memiliki sajak a-a-a-a.

Nah, demikianlah pemaparan sekilas kami mengenai perbedaan pantun dan syair. Dari pemaparan diatas kita bisa simpulkan bahwa perbedaan antara pantun dan syair terletak pada 2 hal utama yaitu, dari isi bagian serta dari rama atau sajaknya. Moga-moga bisa dipahami. Salam.

Perbedaan Pantun dan Syair beserta Contoh dan Penjelasannya Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar