Senin, 23 Oktober 2017

Perbedaan Zakat dan Pajak dari Segi Dasar Hukum dalam Tabel

Zakat dan pajak merupakan dua kewajiban yang mesti dibayarkan setiap tahun oleh seorang warga negara muslim yang memiliki kelebihan harta. Meski secara tersirat keduanya tampak sama, bakal tetapi antara zakat dan pajak tetaplah mempunyai beberapa perbedaan yang hakiki. Pada artikel kali ini, saya bakal menjelaskan perbedaan zakat dan pajak itu secara lengkap agar Kamu tak lagi memiliki persepsi bahwa pajak dan zakat adalah sesuatu yang sama.

Perbedaan Zakat dan Pajak

Perbedaan antara pajak dan zakat terletak di beberapa hal mendasar. Perbedaan keduanya meliputi asal sumber kewajiban, objek, besarnya, konsistensi, serta tujuan dan sanksi yang diberikan kalau kewajiban pajak dan zakat tak ditunaikan.

Perbedaan Zakat dan Pajak
Secara lengkap, perbedaan zakat dan pajak mampu dilihat dalam bentuk tabel sebagaimana berikut:
PerbedaanZakarPajak
Sumber kewajibanDiwajibkan oleh AgamaDiwajibkan oleh Negara
ObjekKaum musliminSetiap masyarakat negara
BesarnyaBesarnya ditentukan Al-Quran dan HadistBesarnya ditentukan peraturan pemerintah
KonsistensiBesarnya tetapBesarnya bisa berubah-ubah
Yang menerimaMustahiqNegara
TujuanMencegah distribusi harta secara tidak merataSebagai pendapatan negara
Sanksi Hukuman dari AllohSanksi administratif atau denda

1. Perbedaan Asal Kewajiban atau Dasar Hukum

Perbedaan zakat dan pajak yang sangat mendasar terletak pada asal sumber kewajibannya. Kewajiban pajak diatur oleh agama dan tersirat secara jelas didalam Al-Quran dan hadist, sementara pajak diharuskan oleh negara yang diatur melewati undang-undang atau peraturan pemerintah.

2. Perbedaan Objek

Karna asal sumber kewajiban antara pajak dan zakat berbeda, maka objek yang dikenai keduanya juga berbeda. Objek zakat merupakan umat Islam yang mempunyai kelebihan harta dan sudah mencapai nisab dan haulnya (untuk zakat mal) sementara pajak dikenakan pada setiap warga negara yang memiliki aset atau penghasilan dengan batas minimal yang ditentukan undang-undang.

3. Perbedaan Kadar dan Konsistensi

Perbedaan zakat dan pajak selanjutnya terletak pada kadar (besaran) dan konsistensi keduanya. Kadar zakat telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadist sehingga tak bakal pernah berubah sampai kapanpun, sementara kadar pajak bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan dan kebijakan pemerintahan negara.

4. Perbedaan Yang Menerima

Orang yang menerima zakat disebut dengan mustahiq. Sesuai firman Alloh dalam Surat at Taubah ayat 58-60, diketahui bahwa ada 8 golongan orang yang berhak menerima zakat di antaranya fakir, miskin, amil, golongan muallaf, memerdekakan budak belian, gharimun (orang yang berhutang), mujahidin, dan ibnu sabil. Sementara dana yang diperoleh dari pajak disetorkan ke negara sebagai sumber pendapatan yang kemudian digunakan sebagai biaya dalam membangun sarana dan prasarana umum.

5. Perbedaan Tujuan

Tujuan adanya zakat merupakan untuk mencegah distribusi harta yang tak merata, sedangkan pajak dipungut dengan tujuan sebagai sumber pendapatan negara. Zakat cuma dinikmati oleh mereka yang memang betul-betul membutuhkan, sementara pajak digunakan dan dibelanjakan untuk kepentingan bersama. Misalnya uang hasil pajak dipakai untuk membangun jembatan. Baik orang miskin maupun orang kaya tentu bakal menikmati manfaat dari adanya jembatan tersebut.

6. Perbedaan Sanksi

Seorang yang memiliki kewajiban membayar zakat namun tidak menunaikannya akan memperoleh sanksi atau hukuman dari Alloh SWT dalam bentuk siksaan di akhirat kelak. Sementara seorang wajib pajak yang tidak membayar pajaknya, maka ia akan memperoleh sanksi administrasi atau denda sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Nah, itulah beberapa perbedaan zakat dan pajak yang paling mendasar. Semoga kita semua termasuk orang yang taat zakat dan pajak. Keduanya penting untuk kita. Salam.

Perbedaan Zakat dan Pajak dari Segi Dasar Hukum dalam Tabel Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar